Bogor (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi bantuan senilai Rp500 jura untuk tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Pamijahan dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
"Setelah proses tanggap darurat, selanjutnya adalah proses rekonstruksi atau pemulihan yang harus kita monitor secara umum. Tolong hitung secara terukur kebutuhannya, wilayah yang terdampak harus kembali normal segera," kata Kang Emil saat meninjau lokasi bencana di Desa Purasari, Leuwiliang, Bogor, Minggu.
Menurutnya, dana Rp500 juta itu khusus untuk penanganan tanggap darurat. Sementara dana untuk proses rekonstruksi bisa diajukan Pemerintah Kabupaten Bogor ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sehingga pemakaiannya nanti bisa dikombinasikan.
Di samping itu, kehadiran Kang Emil juga untuk memastikan ketersediaan tempat pengungsian.
Ia berpesan kepada Pemerintah Daerah agar meringankan kebutuhan sehari-hari korban bencana, terlebih bagi yang sudah kehilangan harta dan bendanya.
“Saya ucapkan terima kasih, upaya gotong royong kita ini luar biasa, sehingga tidak perlu berlama-lama untuk mengembalikan keadaan kembali normal,” ujar Kang Emil.
Ia juga memohon kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak mengganggu aliran sungai serta menjadikan banjir bandang dan longsor sebagai pelajaran, sehingga tidak menyebabkan bencana di kemudian hari.
“Negara harus tegas terhadap hal ini, karena (aliran sungai) menyangkut hajat hidup orang banyak. Jangan sampai karena satu dua orang yang tidak mau paham, akhirnya yang dikorbankan masa depan orang banyak karena terjadinya bencana,” tuturnya.
Kang Emil menyebutkan, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang banyak diberkahi air di Jawa Barat. Menurutnya, Kabupaten Bogor juga merupakan daerah yang memiliki intensitas hujan tinggi.
“Jadi urusan air, urusan hujan harus jadi berkah, jangan sampai jadi musibah karena kita tidak pakai ilmu untuk memahami takdir Allah dan menjalani kehidupan,” ujar Kang Emil.
Sebelumnya, hujan deras di wilayah barat Kabupaten Bogor yang terjadi pada Rabu, 22 Juni 2022 petang mengakibatkan banjir bandang dan longsor di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan, serta Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang.
Bencana tersebut menelan tiga korban jiwa, kemudian menyebabkan kerusakan rumah warga, dan memutuskan sejumlah akses jalan dan jembatan.
Sebelumnya Star Energy Geothermal Salak (SEGS) mengerahkan alat berat dan tim evakuasi untuk membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menangani dampak longsor dan banjir bandang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat."Selama dua hari kemarin, tim kami fokus membuka akses jalan yang tertutup material longsor di wilayah Cianten. Kami perlu menggunakan alat berat karena kondisinya cukup berat dan sulit ditangani secara manual," kata Head of Policy, Government, and Public Affairs SEG, Nungki Nursasongko dalam keterangan tertulis yang diterima di Bogor, Ahad.
Sebelumnya, hujan deras di wilayah barat Kabupaten Bogor yang terjadi pada Rabu (22/6) 2022 petang mengakibatkan banjir bandang dan longsor di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, serta Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang.
Ia menjelaskan SEGS menerjunkan tim evakuasi sebanyak 15 orang dengan dua alat berat, telah melakukan pembersihan di tujuh titik lokasi bencana pada 23-24 Juni 2022, yaitu di Kampung Cianten Herang, Kampung Pangkalan Limus, Kampung Cirohani, Kampung Setu, Kampung Babakan Pasang, Bukit Cianten, dan Kampung Pak Sarkawi.
"Seluruh kegiatan evakuasi yang kami lakukan ini dikoordinasikan dan sesuai dengan arahan BPBD Kabupaten Bogor," katanya.
Ia mewakili SEGS mengaku prihatin dengan musibah yang menimpa masyarakat di dua desa wilayah barat Kabupaten Bogor tersebut.
"Sebagai perusahaan yang memiliki basis operasional di Pamijahan, Kabupaten Bogor, kami turut merasakan kesulitan yang dihadapi saudara-saudara kita sehingga segera menurunkan tim evakuasi untuk membantu warga yang terdampak musibah longsor dan banjir bandang ini," katanya.