Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, mencatat keterbatasan stok vaksin membuat pencapaian imunisasi anak di Cianjur masih rendah, untuk imunisasi atau vaksinasi BCG guna mencegah tuberkulosis baru tercapai 26 persen.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Cianjur, dr Frida Laila Yahya di Cianjur, Sabtu mengatakan selama periode Januari hingga Mei 2022 untuk imunisasi BCG baru di angka 26 persen, imunisasi polio sebesar 29 persen dan Campak sebesar 27 persen.
Baca juga: Stok vaksin BCG di Cianjur kosong, ini dampaknya
"Pencapaian imunisasi dasar lengkap kita masih rendah, tercatat sampai Mei belum ada yang mencapai 30 persen, seharusnya per bulan Juni ini sudah dapat tercapai di angka 95 persen, karena minim-nya stok vaksin target masih rendah," katanya.
Ia menjelaskan, beberapa kendala yang dihadapi untuk memaksimalkan pencapaian imunisasi anak, karena tenaga kesehatan masih fokus pada vaksinasi COVID-19. Pencapaian vaksinasi untuk dosis pertama sudah di angka 95 persen, dosis kedua sebesar 90 persen dan dosis ketiga baru 30 persen.Ketersediaan vaksin, tambah dia untuk imunisasi dasar lengkap selama pandemi sangat terbatas. Termasuk kegiatan pelayanan selama pandemi masih dalam pembatasan dan letak geografis Cianjur yang sangat luas, sehingga petugas kesulitan untuk menjangkau setiap anak.
"Dinkes akan terus menggenjot pencapaian imunisasi secara maksimal melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di bulan Juli. Harapan kami dalam kegiatan tersebut, dapat meningkatkan imunisasi anak meningkat tajam," katanya.
Ia menambahkan, cara lain pihaknya meminta tenaga kesehatan dan pendamping posyandu untuk terus mensosialisasikan pada warga yang memiliki anak balita untuk rutin memeriksakan kesehatan dan mendapat imunisasi lengkap.
Baca juga: Dinkes Cianjur targetkan 766.228 anak mendapat Imunisasi MR
Baca juga: Dinkes Cianjur lakukan imunisasi setelah KLB difteri