Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, sejak satu bulan terakhir, mengalami kekosongan vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) karena keterlambatan pendistribusian dari pusat, sehingga vaksinasi kepada bayi terhambat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur, Selasa, menjelaskan vaksin BCG untuk tuberkulosis dibuat dari baksil tuberkulosis yang dilemahkan selama bertahun-tahun dengan dikulturkan di medium buatan.
"Vaksin BCG akan mengurangi atau mencegah berjangkitnya kuman penyebab tuberkulosis atau TBC, sejak satu bulan terakhir, kami belum menerima pasokan dari pusat untuk vaksin tersebut, sehingga saat ini, masih kosong, " katanya.
Selain adanya keterlambatan distribusi vaksin dari pusat, gudang tempat penyimpanan vaksin milik Dinkes Cianjur, saat ini, penuh karena didominasi vaksin COVID-19, namun Yusman mengimbau orang tua agar tidak panik karena masih ada kesempatan waktu selama 3 sampai 6 bulan untuk melakukan vaksin BCG.
"Masih ada waktu selama 3 bulan bahkan bayi 6 bulan kalau belum divaksin, masih bisa. Jadi vaksin ini diberikan pada bayi yang berumur 1 sampai 6 bulan lebih. Kami sudah mengusulkan vaksin BCG ke pusat agar segera didistribusikan untuk antisipasi kelangkaan, " katanya.
Sementara beberapa orang tua yang memiliki bayi di Cianjur, sempat kelimpungan karena setelah mendatangi sejumlah klinik dan rumah sakit, untuk mendapatkan vaksinasi BCG tidak dapat dilayani karena tidak ada vaksin seperti yang dituturkan Sutrisna (32) ayah dari bayi berusia 1 bulan warga Kelurahan Sayang.
"Hari ini, saya mendatangi dua klinik di kota Cianjur, jawabannya sama belum ada stok vaksin BCG, sehingga kami sempat binggung karena bayi laki-laki kami belum mendapat imunisasi BCG yng katanya harus diberikan saat usia satu bulan, " katanya.
Senada dengan Sutrisna, hingga ke lima klinik di Cianjur, Asri (26) ibu dari bayi perempuan usia 2 bulan, belum bisa memberikan imunisasi BCG untuk bayinya agar terhindar dari virus berbahaya. "Katanya vaksin kosong, jadi kami harus menunggu satu dua minggu depan. Semoga saja vaksinnya sudah ada," katanya.
Baca juga: Balita penderita meginitis dan TBC butuh bantuan pengobatan
Baca juga: Dinkes Cianjur gencarkan penanganan TBC