Kabag Ops Polresta Bogor Kota Kompol Prasetyo Purbo, saat diwawancarai di Kota Bogor, Jumat, mengatakan rekayasa lalu lintas bertujuan agar helaran budaya dan hiburan di kota hujan berjalan lancar.
Baca juga: ASN Kota Bogor diwajibkan berpakaian hasil produk lokal
Baca juga: ASN Kota Bogor diwajibkan berpakaian hasil produk lokal
"Pukul 15.30 WIB, Forkopimda menggunakan kuda, ibunya (istri para pimpinan daerah) menggunakan delman menuju Alun-Alun," ujarnya.
Kompol Prasetyo menerangkan, aksi Forkopimda itu dimulai dari Balai Kota Bogor di Jalan Ir H Djuanda, berjalan melawan arus ke Jalan Kapten Muslihat, sehingga lalu lintas dari arah Jalan Merdeka akan dialihkan sementara ke Jalan Paledang agar tidak memasuki Jalan Kapten Musllihat. Pengalihan itu akan berlangsung sekitar 30 menit dari pukul 15.30 WIB hingga 16.00 WIB.
Di sisi lain, Jalan Dewi Sartika yang berada di lingkungan Pasar Anyar dan Stasiun Bogor yang mengapit Alun-alun Kota juga akan ditutup, bahkan lebih awal, yakni pada pukul 13.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB sampai helaran dan hiburan selesai.
Pada pengamanan jalur kali ini, Polresta Bogor Kota menurunkan 130 personil dibantu petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP sehingga total mencapai 300 personil gabungan.
Masyarakat yang beraktivitas di dalamnya sejak pagi hari, diharapkan benar-benar bersih pada pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Kasad puji kreatifitas Satgas Kota Bogor beri stiker penjual minyak goreng
Baca juga: Kasad puji kreatifitas Satgas Kota Bogor beri stiker penjual minyak goreng
Dalam peringatan Hari Jadi Bogor tersebut, sejumlah acara digelar di Alun-alun Kota, di antaranya kegiatan helaran budaya, pertunjukan seni, nonton layar tancap, pembagian KTP bagi yang berusia 17 tahun dan pemberian akte kelahiran yang lahir tepat tanggal 3 Juni 2022.
Sementara untuk kegiatan Jumat pagi akan digelar sidang Paripurna di Gedung DPRD Kota Bogor. Seluruh peserta yang hadir akan mengenakan pakaian adat Sunda dan berpidato menggunakan bahasa Sunda.