Usep mengatakan, untuk menjangkau seluruh wilayah hingga pedesaan dan kelurahan dibutuhkan investasi yang relatif besar. Berdasarkan rencana bisnis perusahaan 2018-2023, perseroan membutuhkan setidaknya empat hingga lima triliun rupiah untuk merealisasikan target tersebut.
"Investasi besar itu digunakan untuk membangun instalasi pengolahan air berikut jaringan perpipaan," katanya.
Salah satu investasi perseroan, menurut dia, bersumber dari penyertaan modal pemerintah daerah meski sejauh ini baru terealisasi sebesar Rp236 miliar yang berasal dari Pemerintah Kabupaten Bekasi serta Rp68 miliar dari Pemerintah Kota Bekasi.
Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi optimalkan layanan selama Ramadhan
"Namun dalam empat tahun terakhir sejak tahun 2018 hingga saat ini, tidak ada realisasi penyertaan modal dari kedua pemerintah daerah, sementara permintaan layanan air bersih terus meningkat," ucapnya.
Sejak saat itu perusahaan menjajaki kerja sama dengan sejumlah badan usaha swasta sebagai sumber investasi baru agar pelayanan air bersih di wilayah cakupannya dapat terus ditingkatkan.