Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendirikan enam posko di perbatasan sebagai upaya pencegahan masuknya hewan ternak yang terjangkit Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) ke wilayah itu.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan merebaknya PMK yang menjangkiti hewan ternak dan sudah ditemukan di Cianjur membuat pihaknya memperketat jalur masuk dan keluar Cianjur, berkoordinasi dengan Polres Cianjur.
"Kita akan perketat pendistribusian hewan ternak dari luar kota atau dari Cianjur ke luar kota, sebagai upaya mencegah penularan PMK. Untuk beberapa peternakan yang ditemukan PMK dilakukan penutupan sementara, tidak ada kegiatan," katanya.
Baca juga: Dinas Peternakan Cianjur kembali temukan sapi idap PMK
Bupati menginstruksikan ke dinas terkait agar menurunkan petugas ke sejumlah peternakan guna memastikan kesehatan hewan yang ada dan segera melakukan langkah penanganan dan pencegahan agar tidak menular ke hewan lainnya, termasuk menempatkan petugas di tiap posko pemeriksaan yang didirikan di perbatasan Bandung, Sukabumi, Bogor, Jonggol, dan dua posko lainnya di wilayah selatan.
Petugas Posko akan dibantu anggota Polsek dan dinas terkait lainnya. "Kita berharap tidak sampai menyebar ke peternakan yang sudah mendapat kunjungan dan pemeriksaan dari Dinas Peternakan Cianjur dan dinyatakan bebas dari PMK. Upaya lain, kita akan lakukan pemeriksaan rutin sampai Hari Raya Kurban," katanya.
Baca juga: 12 orang tersangka bandar narkoba ditangkap Polres Cianjur
Bupati meminta masyarakat tidak panik atau ragu membeli hewan kurban dari peternakan yang ada di Cianjur, karena terjamin kesehatannya dan PMK tidak berdampak terhadap manusia. "Kami juga mengimbau peternak terbuka dan segera melapor jika ada hewan ternaknya yang terjangkit," katanya.