Menurut dia, jika ekosistem telah terbentuk, bukan hanya akan meningkatkan ekonomi, tapi juga dapat generasi selanjutnya bisa terus melanjutkan roda industri kreatif.
Industri perfilman atau video, tambah dia, merupakan ceruk bisnis yang sangat besar sekali, karena di era teknologi ini, masyarakat tak lepas dari keterkaitan dengan konten audio visual.
"Sekarang apa yang tidak melibatkan video? orang bikin vlog pakai video, promosi juga pakai video, dan apa yang membuat orang luar negeri mau datang ke Indonesia, itu adalah lewat video atau film pendek," kata Ledia.
Sementara itu, kegiatan penguatan tersebut dihadiri sekitar 50 orang pelaku ekonomi kreatif, khususnya di bidang perfilman atau video. Pelaku pelatihan bakal menerima materi untuk meningkatkan kemampuan produksi video yang dapat meningkatkan nilai ekonomi.
Baca juga: 14 provinsi nihil kasus COVID-19, Jabar paling banyak sembuh tapi juga meninggal