ANTARAJAWABARAT.com,21/6 - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin terkesan menolak jika dirinya dicalonkan sebagai salah satu calon presiden Indonesia pada Pemilihan Umum 2014.
"Saya sudah menjadi 'Presiden' Muhammadiyah dan itu bukan menjadi agenda Tanwir Muhammadiyah," kata Din Syamsudin ketika ditanya apakah dirinya siap jika dicalonkan sebagai capres.
Ditemui usai menghadiri Tanwir Muhammadiyah di Gedung Merdeka Bandung, Kamis, Din menegaskan, agenda Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung di Kota Kembang Bandung tersebut tidak berbicara soal pencalonan capres atau tentang politik praktis.
"Muhammadiyah tidak terlibat politik praktis atau tidak berada pada posisi yang dapat mencalonkan atau mendukung seseorang. Karena kita tahu diri, Muhammadiyah itu tidak berada di situ. Tanwir tidak berbicara pada politik praktis tapi lebih kepada politik nilainya," kata dia.
Namun meskipun tidak akan terlibat dalam politik praktis, kata Din, Muhammadiyah memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun dan memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
"Tapi kami punya tanggung jawab untuk memberikan solusi. Kalau mau Indonesia maju, diantara banyak hal yang harus diperbaiki, harus diberikan kepada perhatian pentingnya sebuah kepemimpinan yang kami utarakan tadi," kata dia.
Dikatakannya, seorang pemimpin yang ideal harus visioner, bisa mengayomi semua pihak bukan milik kelompok tertentu dan bisa menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu, kata Din, di dalam Tanwir Muhammadiyah tersebut akan ada pembahasan tersenderi mengenai kriteri-kriteria apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang ideal bagi bangsa ini.
"Ada, akan dibicarakan dalam tanwir ini tentang kriteria pemimpinan nasional yang ideal. Kami sepakat bahwa permasalahan yang ada ini banyak berhubungan dengan manajeman dan kepimpinan. Bukan pada sebuah konsep bahwa bangsa yang besar itu hanya dari sudut sumber daya alam dan manusia yang besar saja," katanya.
"Namun penting sekali adanya pemimpin yang visioner, yang hadir menyelesaikan masalah dan pencipta solidaritas yang mengayomi seluruh elemen bangsa. Bukan hanya diri sendiri atau partai politiknya, pemimpin ada untuk seluruh golongan," tambahnya.***1***
Ajat S
DIN SYAMSUDIN: SAYA SUDAH MENJADI PRESIDEN MUHAMMADIYAH
Kamis, 21 Juni 2012 12:54 WIB