New York (ANTARA) - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari keempat berturut-turut di tengah optimisme bahwa China akan melihat pemulihan permintaan yang signifikan setelah tanda-tanda positif bahwa pandemi virus corona surut di daerah yang paling terpukul.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terangkat 2,90 dolar AS atau 2,4 persen, menjadi menetap di 114,24 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni bertambah 3,71 dolar AS atau 3,4 persen, menjadi ditutup di 114,20 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak turun karena aksi ambil untung, kekhawatiran pasokan berlanjut
Shanghai bertujuan untuk membuka kembali secara luas dan memungkinkan kehidupan normal dilanjutkan untuk 25 juta orang di kota itu mulai 1 Juni, seorang pejabat kota mengatakan pada Senin (16/5/2022), setelah menyatakan bahwa 15 dari 16 distriknya telah menghilangkan kasus di luar area karantina.
Namun, diperkirakan 46 kota di China berada di bawah penguncian, memukul belanja, produksi pabrik dan penggunaan energi.
"Kami melihat banyak sinyal bahwa permintaan akan mulai kembali di wilayah itu, mendukung harga yang lebih tinggi," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.