Tokyo (ANTARA) - Harga minyak tergelincir di perdagangan Asia pada Senin pagi, menyerahkan keuntungan sebelumnya karena investor mengambil keuntungan setelah lonjakan pada sesi sebelumnya, tetapi kekhawatiran pasokan global membayangi dengan Uni Eropa bersiap untuk secara bertahap melarang impor dari Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent turun 64 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 110,91 dolar AS per barel pada pukul 01.37 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berkurang 60 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 109,89 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak melonjak 4 persen gegara harga bensin AS capai rekor tertinggi
Kedua harga acuan minyak, yang melonjak sekitar 4,0 persen pada Jumat (13/5), sebelumnya meningkat lebih dari satu dolar AS per barel, dengan WTI mencapai tertinggi sejak 28 Maret di 111,71 dolar AS per barel.
"Pasar minyak diperkirakan akan naik minggu ini karena larangan yang tertunda oleh Uni Eropa terhadap minyak Rusia akan semakin memperketat pasokan minyak mentah dan bahan bakar global," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd.
Uni Eropa masih bertujuan untuk menyetujui embargo bertahap pada minyak Rusia bulan ini meskipun ada kekhawatiran tentang pasokan di Eropa timur, empat diplomat dan pejabat mengatakan pada Jumat (13/5), menolak saran penundaan atau memperlonggar proposal.