New York (ANTARA) - Harga minyak melonjak sekitar 4 persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) karena harga bensin Amerika Serikat (AS) melonjak ke rekor tertinggi.
Sementara itu, Tiongkok tampak siap untuk melonggarkan pembatasan pandemi dan investor khawatir pasokan akan mengetat jika Uni Eropa melarang minyak Rusia.
Baca juga: Harga minyak naik, tetapi bersiap catat penurunan mingguan
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman pada bulan Juli meningkat 4,10 dolar AS atau 3,8 persen menjadi menetap di 111,55 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman pada bulan Juni bertambah 4,36 dolar AS atau 4,1 persen, menjadi ditutup di 110,49 dolar AS per barel.
Itu adalah penutupan tertinggi untuk WTI sejak 25 Maret sekaligus kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Sementara itu, Brent mencatat penurunan mingguan untuk pertama kalinya dalam 3 minggu.
Bensin berjangka AS melonjak ke level tertinggi sepanjang masa setelah stok turun minggu lalu selama 6 minggu berturut-turut. Itu mendorong ukuran margin keuntungan pemurnian ke level tertinggi sejak mencapai rekor pada bulan April 2020 ketika WTI berakhir di wilayah negatif.
Harga minyak melonjak 4 persen gegara harga bensin AS capai rekor tertinggi
Sabtu, 14 Mei 2022 9:42 WIB