Penyakit DBD yang dapat menyebabkan kematian dengan gejala demam tinggi mendadak, sakit kepala, ruam, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah serta kelelahan dan pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok membahayakan nyawa penderitanya.
Fairuz pun mengingatkan pada tahun 2021, jumlah kematian akibat penyakit DBD di Indonesia mencapai 472 orang dan di Kota Bogor dalam empat bulan terakhir mulai Januari-April 2022, rata-rata di atas 100 kasus pasien DBD.
Terlebih, menurut data Dinas Kesehatan Kota Bogor, selama Januari-April 2022 terdapat 511 orang diserang penyakit DBD. Pada Bulan Januari di musim penghujan kasus pasien DBD mencapai 129 orang. Kemudian turun pada Bulan Februari menjadi 75 orang, melonjak 100 persen menjadi 155 orang pada bulan Maret dan mulai turun pada April menjadi 152 orang.
Menurutnya, masyarakat harus mulai menggalakkan kembali 3M plus, yakni menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mendaur ulang atau memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan.
Ditambah mencegah gigitan dan pengembangbiakan nyamuk dengan delapan langkah yaitu memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, tidur menggunakan kelambu dan memasang kawat kasa di lubang ventilasi.
Selanjutnya, menggunakan lotion antinyamuk, tidak menggantung pakaian yang sudah dipakai, memasang perangkap telur nyamuk yang disebut ovitrap/lavitrap/
mosquito trap dan pengendalian larva atau jentik nyamuk dengan pemberian larvasida yang bertujuan untuk membunuhnya.
Baca juga: Warga Kota Bogor meninggal dunia karena DBD bertambah satu
Entomolog Kesehatan beberkan potensi DBD di Kota Bogor, apa saja?
Senin, 16 Mei 2022 6:00 WIB