Cianjur (ANTARA) - Sopir angkutan kota jurusan Selatan Cianjur, Jawa Barat, meminta dinas dan institusi terkait di Cianjur, segera menertibkan travel gelap yang dinilai merugikan mereka karena tidak memiliki izin namun dapat membawa penumpang, sehingga pasar mereka menjadi sepi.
Sopir angkutan elf jurusan selatan Cianjur, Deni Sumantri (38), mengatakan memasuki H-2 lebaran jumlah pemudik yang sudah sampai ke kampung halamannya masing-masing di Selatan Cianjur, terus meningkat, namun sebagian besar pulang menggunakan travel gelap, sehingga kepadatan penumpang di terminal tidak terlihat.
"Kalau dibilang ada peningkatan penumpang, ada tapi tidak seramai tiga tahun yang lalu sebelum pandemi dan tidak marak travel gelap. Sejak kehadiran travel gelap penumpang yang masuk ke terminal hingga H-2 tidak terlihat meningkat," katanya.
Sehingga dia bersama ratusan sopir elf jurusan selatan Cianjur, meminta dinas dan pihak kepolisian untuk menindak tegas travel gelap yang masih bebas beroperasi, sehingga berdampak terhadap penghasilan sopir angkutan umum yang terus menurun.
Selama ini, ungkap dia, mereka mengantongi izin dan membayar izin trayek untuk dapat membawa penumpang, sedangkan travel gelap tidak mengantongi izin namun bebas membawa penumpang."Kami berharap segera di tertibkan karena merugikan sopir angkutan," katanya.
Kepala Terminal Pasirhayam, Cianjur, Mamun, mengatakan memasuki H-2 lebaran jumlah penumpang yang masuk ke terminal per hari tidak lebih dari 200 orang, dibandingkan tiga tahun sebelumnya jumlah penumpang yang masuk terminal mengalami penurunan yang cukup tinggi.
Sopir angkutan resmi di Cianjur minta travel gelap ditertibkan
Sabtu, 30 April 2022 19:45 WIB