Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat seiring penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Rupiah bergerak menguat 13 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.441 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.454 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah seiring ketidakpastian prospek ekonomi global
"Hari ini pergerakan rupiah kemungkinan masih akan didominasi oleh sentimen global, kemungkinan akan terdorong oleh penurunan imbal hasil US Treasury," kata Analis Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun turun ke level 2,81 persen seiring komentar hawkish oleh sejumlah pejabat bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).
Komentar tersebut meningkatkan risiko pengetatan kebijakan agresif oleh bank-bank sentral global. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin pada dua pertemuan berikutnya