"Jika ada produk kerajinan yang menarik dari Hutan Organik Mega Mendung ini, kami tentu sebagai bank global akan bantu mencarikan potensi ekspornya," jelasnya.
Pengelola Hutan Organik Megamendung Yuhan Subrata berpendapat Hari Bumi merupakan momentum yang tepat untuk kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
Terlebih, kondisi iklim Indonesia selama masa pandemi tetap sangat mengkhawatirkan dan kerap membuat bencana yang merugikan, baik di daerah puncak dan berdampak ke Ibu kota Jakarta.
"Kami percaya kelestarian lingkungan dapat sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. Kami juga mengapresiasi BNI yang tak pernah berhenti dalam mendukung kami untuk mewujudkan hal tersebut," ucap Yuhan.
Sebelumnya, sebagai pioneer green banking, BNI berkolaborasi dengan Yayasan Kita Jaga Alam (KJA) melakukan kerja sama untuk program rehabilitasi lingkungan kawasan pesisir Pantai Anyer, Banten dan hulu Sungai DAS Citarum, Jawa Barat melalui program pengembangan kebun bibit, melakukan penanaman dan merawat pohon.
BNI juga telah memberikan bantuan berupa pemberian 15.000 bibit pohon di lahan Hutan Organik Megamendung, pembangunan pusat pembibitan, penanaman pohon dengan geo-tagging, serta pemeliharaan tanaman hingga tumbuh besar.