Dana Moneter Internasional pada Selasa (19/4/2022) memangkas perkiraan untuk pertumbuhan global hampir satu poin persentase penuh, mengutip dampak ekonomi dari perang Rusia di Ukraina, dan memperingatkan bahwa inflasi sekarang menjadi "jelas dan menghadirkan bahaya" bagi banyak negara.
Di sisi pasokan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, memproduksi 1,45 juta barel per hari (bph) di bawah target produksinya pada Maret, karena produksi Rusia mulai menurun menyusul sanksi yang diberlakukan oleh Barat, sebuah laporan dari aliansi produsen yang diulas oleh Reuters menunjukkan.
Baca juga: Harga minyak fluktuatif setelah Libya hentikan ekspor, Shanghai siap dibuka
Rusia memproduksi sekitar 300.000 barel per hari di bawah targetnya pada Maret sebesar 10,018 juta barel per hari, berdasarkan sumber sekunder, laporan tersebut menunjukkan.
Pemadaman lainnya menambah kekhawatiran tentang pasokan. National Oil Corporation (NOC) Libya menyatakan force majeure di pelabuhan minyak Brega pada Selasa (19/4/2022), mengatakan tidak dapat memenuhi komitmennya terhadap pasar minyak.