New York (ANTARA) - Harga minyak meningkat lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan minyak mentah Brent mencapai 114 dolar AS per barel, karena pemadaman ladang minyak di Libya memperdalam kekhawatiran atas ketatnya pasokan global di tengah krisis Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan global untuk pengiriman Juni, terangkat 1,46 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi menetap di 113,16 dolar AS per barel. Kontrak sempat naik menjadi 114,84 dolar AS per barel, tertinggi sejak 28 Maret.
Baca juga: Harga minyak stabil di tengah kekhawatiran perlambatan permintaan China
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei bertambah 1,26 dolar AS atau 1,2 persen, menjadi ditutup di 108,21 dolar AS per barel. WTI mencapai 109,81 dolar AS per barel, juga tertinggi sejak 28 Maret.
Menambah tekanan pasokan dari sanksi terhadap Rusia, National Oil Corp Libya pada Senin (18/4/2022) mengatakan "gelombang penutupan yang menyakitkan" telah mulai menghantam fasilitasnya dan menyatakan force majeure di ladang minyak Al-Sharara dan situs lainnya.
"Dengan pasokan global yang sekarang sangat ketat, bahkan gangguan yang paling kecil pun kemungkinan akan berdampak besar pada harga," kata Jeffrey Halley, analis di broker OANDA.
Harga minyak naik karena pemadaman Libya menambah kekhawatiran pasokan Rusia
Selasa, 19 April 2022 6:12 WIB