Data terbaru menunjukkan produksi kondensat minyak dan gas Rusia turun di bawah 10 juta barel per hari pada Senin (11/4), level terendah sejak Juli 2020, karena sanksi yang dijatuhkan oleh banyak negara setelah Rusia menginvasi Ukraina dan kendala logistik menghambat perdagangan, orang yang mengetahui data tersebut mengatakan pada Selasa (12/4).
Menteri Energi Nikolai Shulginov mengatakan Selasa (12/4) malam bahwa negara itu siap untuk menjual minyak dan produk minyak ke "negara-negara bersahabat dalam kisaran harga berapa pun", menambahkan bahwa Moskow fokus untuk memastikan industri minyak terus berfungsi, kata kantor berita Interfax.
Baca juga: Harga minyak naik karena penguncian Shanghai melonggar, produksi Rusia turun
Sementara itu, laporan yang muncul tentang pelonggaran sebagian dari beberapa penguncian ketat COVID-19 di China telah membantu memicu sentimen bullish di antara beberapa pelaku pasar minggu ini.
Pada saat yang sama, permintaan bahan bakar AS tampak kuat, karena data industri menunjukkan stok bensin turun 5,1 juta barel dan stok sulingan turun 5 juta barel, sumber pasar mengatakan, mengutip angka American Petroleum Institute (API).
Penurunan stok tersebut jauh lebih besar dari yang diperkirakan para analis yang disurvei oleh Reuters.
Harga minyak naik, prospek pasokan ketat saat Rusia tolak pembicaraan damai
Rabu, 13 April 2022 9:04 WIB