Negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 60 juta barel selama enam bulan ke depan, dengan Amerika Serikat mencocokkan jumlah itu sebagai bagian dari pelepasan 180 juta barel yang diumumkan pada Maret.
"Ada beberapa kekhawatiran bahwa dengan menurunkan harga secara artifisial, Anda hanya akan meningkatkan permintaan dan itu akan menghapus pasokan itu dengan cukup cepat," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.
Baca juga: Harga minyak menuju penurunan mingguan tiga persen karena rilis stok darurat
Rilis ini juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen serpih AS, dari mempercepat peningkatan produksi bahkan dengan harga minyak sekitar 100 dolar AS per barel, kata analis ANZ Research dalam sebuah catatan.
Komitmen kelompok negara pengekspor minyak OPEC+ untuk target produksi telah berkontribusi menyerap kelebihan pasokan di pasar, kantor berita negara Irak mengutip kementerian perminyakan mengatakan pada Jumat (8/4/2022).
Analis PVM, Stephen Brennock mengatakan keraguan tetap ada tentang apakah pasokan dari rilis cadangan darurat akan mengatasi kekurangan minyak mentah Rusia.
Harga minyak naik 2 persen, catat kerugian mingguan di tengah rilis cadangan
Sabtu, 9 April 2022 7:51 WIB