Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut bekerja sama dengan PT Chandra Asri dan Yayasan Bakti Barito memanfaatkan 216 ton sampah plastik jenis kresek untuk menjadi bahan campuran pembangunan jalan aspal di wilayah perkotaan Garut, Jawa Barat sebagai langkah inovasi agar jalan lebih tahan lama dibandingkan aspal biasa.
"Ada 200-an ton sampah plastik yang menjadi bahan campuran untuk pembangunan jalan aspal di Garut," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Jumat.
Baca juga: Garut fokuskan sentra vaksinasi di setiap puskesmas
Ia menuturkan Pemkab Garut sudah menjalin kerja sama untuk pembangunan jalan menggunakan aspal plastik pada tahun anggaran 2022 sepanjang 23 km, kemudian tahun berikutnya hingga total panjang jalan 50 km.
Sampah plastik yang digunakan untuk jalan aspal di Garut itu, kata dia, merupakan hasil dari tempat pembuangan akhir sampah, kemudian dilakukan pengolahan oleh perusahaan untuk menjadi bahan campuran aspal.
"Dengan ditambahkan 10 persen plastik ini akan menambah kekuatan 40 persen," katanya.
Ia menyebutkan ada enam titik jalan yang pembangunannya menggunakan aspal campuran plastik yakni wilayah perkotaan, Kadungora-Leles, Samarang, dan Karangpawitan.