Banjar, Jabar (ANTARA) - Sejumlah petani di Kota Banjar, Jawa Barat mulai tertarik dengan Program Makmur yang dicanangkan PT Pupuk Kujang karena telah menunjukkan hasil panen pertanian yang lebih banyak dan menguntungkan sehingga bisa lebih mensejahterakan petani.
"Para petani tertarik karena telah melihat bukti nyata dari Program Makmur," kata Ketua Kelompok Tani Mekar Rahayu 1 Kota Banjar, Miarto melalui siaran pers PT Pupuk Kujang, Kamis.
Baca juga: Pemkab Bandung: Sarung perlu dilestarikan guna bangkitkan industri tekstil
Miarto salah seorang peserta Program Makmur asal Purwadadi, Kota Banjar mengatakan petani dalam program tersebut mendapatkan pendampingan intensif dari agronom Pupuk Kujang agar bisa menaikkan hasil panen.
Hasilnya, kata dia, seperti yang telah disaksikan bersama dari hasil panen raya di Desa Pamarican, Kecamatan Purwadadi, Kota Banjar, petani padi bisa memanen 8,46 ton gabah per hektare atau meningkat dari sebelumnya kisaran 7 ton per hektare.
"Kenaikan panen ini setelah kami menggunakan pupuk NPK dan urea non subsidi, ditambah pupuk KCL yang bisa memperkuat akar dan batang padi sehingga padi tidak mudah rebah di musim hujan ini," kata Miarto.
Ia mengungkapkan sebelum petani mengikuti Program Makmur itu, banyak yang bertani menggunakan pupuk bersubsidi, selama 25 tahun bertani rata-rata menghasilkan 4 hingga 5 ton gabah kering giling per hektare setiap panen.