Rusia menyumbang 40 persen dari produksi global logam tersebut, yang digunakan oleh pembuat mobil dalam catalytic converter untuk mengekang emisi.
Logam-logam industri juga naik, dipimpin oleh kenaikan kuat pada nikel yang melonjak lebih dari 20 persen karena rantai pasokan global mencoba mempertimbangkan kemungkinan tidak adanya pasokan dari Rusia, produsen nikel terbesar ketiga.
Ferrous berjangka China juga menguat, dengan bijih besi mencapai level tertinggi enam bulan setelah perkiraan ekonomi yang suram selama akhir pekan mengangkat ekspektasi untuk lebih banyak belanja infrastruktur di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Baca juga: Harga emas terkerek 13,6 dolar dipicu krisis Ukraina dan melonjaknya inflasi
Harga minyak melonjak lebih dari 6,0 persen, menyentuh level tertinggi sejak 2008 karena Amerika Serikat dan sekutu Eropa mempertimbangkan larangan impor minyak Rusia dan penundaan potensi kembalinya minyak mentah Iran ke pasar global memicu kekhawatiran pasokan.
Minyak mentah Brent terangkat 8,46 dolar AS atau 7,2 persen, menjadi diperdagangkan di 126,57 dolar AS per barel pada pukul 01.28 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 7,65 dolar AS atau 6,6 persen, menjadi diperdagangkan di 123,33 dolar AS per barel.
Gandum berjangka Chicago naik lebih dari 5,0 persen, mencapai level tertinggi 14 tahun karena para pedagang terus menilai dampak potensi pasokan dari Rusia, pengekspor gandum terbesar di dunia, dan produksi dan pengiriman yang dibatasi dari Ukraina.
Dengan pelabuhan Ukraina ditutup dan operator enggan memperdagangkan gandum Rusia dalam menghadapi sanksi keuangan Barat, pembeli berusaha mencari pemasok alternatif.
Harga emas melonjak di atas 2.000 dolar karena daya tarik "safe-haven"
Senin, 7 Maret 2022 15:53 WIB