Pada tahun 2021, WHO meluncurkan Laporan Dunia tentang pendengaran yang menyoroti peningkatan jumlah orang yang hidup dengan dan berisiko mengalami gangguan pendengaran.
Ini menyoroti kontrol kebisingan sebagai salah satu dari tujuh kunci intervensi H.E.A.R.I.N.G. dan menekankan pentingnya mengurangi paparan suara keras.
Baca juga: Pengusaha minyak dan gas bumi Arifin Panigoro meninggal dunia
"Hari Pendengaran Sedunia 2022 dengan tema ini akan berfokus pada pentingnya dan sarana pencegahan gangguan pendengaran melalui pendengaran yang aman, dengan pesan-pesan utama sebagai berikut. Pertama, dimungkinkan untuk memiliki pendengaran yang baik sepanjang perjalanan hidup melalui perawatan telinga dan pendengaran," kata WHO.
Lebih lanjut, banyak penyebab umum gangguan pendengaran dapat dicegah, termasuk gangguan pendengaran yang disebabkan oleh paparan suara keras; dan 'mendengarkan dengan aman' dapat mengurangi risiko gangguan pendengaran yang terkait dengan paparan suara rekreasi.
"WHO menyerukan kepada pemerintah, mitra industri, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan kesadaran dan menerapkan standar berbasis bukti yang mempromosikan pendengaran yang aman," kata organisasi itu.
Baca juga: PFI Bandung peringati 2 tahun pandemi lewat pameran foto "731"
Baca juga: Mochtar Kusumaatmadja layak dijadikan nama jalan, sebut Wali Kota Bandung