Di sisi lain, konsolidasi pergerakan rupiah mungkin terjadi hari ini, karena pelaku pasar menantikan data inflasi konsumen AS bulan Januari yang akan dirilis malam ini.
"Data inflasi AS yang melebihi ekspektasi pasar yaitu sebesar 7,3 persen akan memvalidasi ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini. Dan ini berpotensi mendorong penguatan dolar AS," ujar Ariston.
Dengan kemungkinan konsolidasi tersebut, lanjut Ariston, penguatan rupiah mungkin tidak jauh dan berpotensi tertekan lagi.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di Rp14.340 per dolar AS hingga Rp14.370 per dolar AS.
Pada Rabu (9/2) rupiah ditutup menguat 41 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp14.358 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.399 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat didorong optimisme pemulihan ekonomi global
Baca juga: Kurs Rupiah melemah dibayangi ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed