Reini mempercayai aktivitas tersebut akan bermanfaat bagi industri kelistrikan Indonesia. Ia pun harap tindak lanjut dari MOU tersebut dapat menciptakan ide-ide dan rekomendasi bermanfaat bagi perjalanan dekarbonisasi Indonesia.
MOU sebelumnya antara MHI dan ITB1 memungkinkan studi kelayakan bersama tentang sumber energi baru seperti hidrogen dan amonia, serta sistem kontrol kualitas udara (AQCS) dan solusi microgrid. Sejak MOU ini ditandatangani pada tahun 2020, MHI dan ITB juga berkolaborasi dalam pelatihan insinyur masa depan Indonesia dengan melakukan kuliah bersama pada topik-topik seperti analisis big data, biomassa, siklus gabungan gasifikasi terintegrasi, hidrogen dan AQCS.
Adapun MOU baru yang dilakukan secara daring pada 7 Februari lalu tersebut hadir di tengah peningkatan upaya Indonesia untuk mendekarbonisasi sektor energinya. Hal tersebut terbukti dalam komitmennya baru-baru ini untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai penggunaan energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025.
Baca juga: Kerja sama riset dengan ITB akan terus ditingkatkan, sebut Menteri BUMN
Baca juga: Dekranasda Jabar libatkan ahli ITB susun buku tenun