Depok (ANTARA) - Tim Transaura yang terdiri dari atas tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan alat penerjemah bahasa isyarat "TRANSAURA" dengan menggunakan teknologi TensorFlow dan Raspberry Pi.
“Hal ini menimbulkan isu sosial terhadap penyandang disabilitas, seperti kesenjangan pendidikan, ketidaksetaraan kesempatan kerja, dan inklusi partisipasi sosial. Teknologi Transaura sendiri dibuat dengan menggunakan TensorFlow untuk machine learning dan Raspberry Pi untuk object detection,” kata Pakar Image Processing Dr. Ir. Dodi Sudiana, M.Eng, dalam keterangannya, Jumat.
Baca juga: Mahasiswa UI teliti kepekaan Situs Gunung Padang
Ketiga mahasiswa UI yaitu Daffa Fairuzaufa Athallah Raharjo (Fakultas Teknik UI, 2020), Aine Shahnaz Tjandraatmadja (Fakultas Ilmu Keperawatan UI, 2020), dan Almaz Scarletta Tjakrashafanti (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, 2018)
Mereka menaruh minat yang besar terhadap bahasa isyarat karena menyadari minimnya aksesibilitas penerjemahan bahasa isyarat bagi masyarakat umum.
Tim Transaura di bawah bimbingan Dodi Sudiana, dosen Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik UI (FTUI), berhasil meraih juara ketiga tingkat nasional pada kompetisi hibah untuk penelitian nasional, Tanoto Student Research Awards 2021, di bidang appropriate technology.