Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menjelang akhir pekan ditutup menguat di tengah volatilitas pasar global.
Rupiah sore ini ditutup menguat 14 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.375 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.389 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah jelang akhir pekan diprediksi melemah efek pengetatan The Fed
"Volatilitas pasar global masih cukup tinggi setelah sinyal kuat yang diberikan oleh Jerome Powell bahwa Fed Fund Rate akan mulai dinaikkan pada bulan Maret 2022," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Pelaku pasar memprediksi akan ada kenaikan antara tiga hingga empat kali yang dilakukan oleh bank sentral AS tahun ini.
Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar masih menunggu publikasi data inflasi pada pekan depan.
Rully memperkirakan inflasi Januari 2022 akan kembali naik hingga di atas dua persen, sehingga belum akan menopang pergerakan nilai tukar rupiah.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah setelah The Fed beri sinyal kenaikan suku bunga
"Ditambah lagi dengan kenaikan signifikan daily infection dalam beberapa hari terakhir," ujar Ariston.
Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (27/1/2022) kemarin kembali meningkat mencapai 8.077 kasus sehingga total kasus mencapai 4,31 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 1.998 kasus.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.369 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.353 per dolar AS hingga Rp14.393 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.381 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.385 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah setelah pengumuman hasil rapat The Fed
Kurs Rupiah jelang akhir pekan menguat di tengah volatilitas pasar global
Jumat, 28 Januari 2022 16:54 WIB