"Indikasi pengetatan moneter yang lebih besar bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan," ujar Ariston.
Baca juga: Kurs Rupiah awal pekan menguat menanti kebijakan The Fed
Dari dalam negeri, lanjut Ariston, kondisi peningkatan jumlah kasus COVID-19 juga masih diwaspadai pelaku pasar seandainya pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat, yang dinilai bisa menekan rupiah.
Pada Senin (24/5) kemarin, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2.327 kasus sehingga total kasus mencapai 4,29 juta kasus. Khusus untuk varian Omicron telah mencapai 1.406 kasus.
Ariston menilai, walaupun ada sentimen The Fed, rupiah masih bisa bergerak menguat.
Kurs Rupiah melemah dibayangi sentimen kenaikan suku bunga The Fed
Selasa, 25 Januari 2022 10:05 WIB