Sedangkan anggota Dewan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi yang juga Pupuhu Panglawungan Budaya Sunda Bakti Sarakan Dayeuh Palabuhanratu Asep Nurbagelar mengatakan ucapan Arteria dalam raker tersebut tentu menyakiti warga Sunda karena dengan gamblang meminta jaksa agung memecat seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar hanya karena menggunakan Bahasa Sunda dalam raker.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jabar berharap kasus Arteria Dahlan tak terulang
Ia menilai, anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP tersebut tidak memahami kebudayaan bangsa ini, apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak suku, bahasa dan kebudayaan yang salah satunya adalah Sunda.
Seseorang akan disebut berbangsa apabila dirinya sendiri memiliki bangsa, maka dari itu apa yang diucapkan Arteria terlalu emosional dan sangat menyudutkan warga Sunda. Seharusnya ucapan tidak pantas tersebut tidak keluar dari mulut seorang politisi yang merupakan anggota DPR.
Namun demikian, ia meminta kepada warga Sunda untuk tidak melakukan tindakan arogansi, apalagi orang Sunda selalu mengedepankan silih asih dan silih asuh serta handap asor (mudah memaafkan).
"Kami berharap apa yang telah dilakukan Arteria bisa menjadi pelajaran dan permintaan maaf harus benar-benar keluar dari hati yang paling dalam serta berjanji tidak akan mengulanginya kembali. Kami sebagai orang Sunda mempunyai jiwa mudah memaafkan kesalahan orang lain dan tidak pendendam selama orang tersebut mau mengakui kesalahannya," katanya.
Ketua PDIP Sukabumi sebut pernyataan Arteria tidak ada kaitan dengan partai
Jumat, 21 Januari 2022 6:10 WIB