Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mulai memberikan pelayanan vaksinasi penguat atau booster dengan prioritas sasaran masyarakat lanjut usia (lansia) yang memiliki rentan terdampak wabah COVID-19 untuk selanjutnya masyarakat umum.
"Sekarang ini awal-awal itu kita prioritaskan lansia," kata Bupati Garut Rudy Gunawan saat acara dimulainya vaksinasi penguat di Pendopo, Kabupaten Garut, Sabtu.
Baca juga: Pemkab Garut tunjuk duta vaksin lansia tingkatkan capaian vaksinasi
Ia menuturkan Pemkab Garut mulai menyelenggarakan vaksinasi penguat karena capaian untuk vaksinasi dosis pertama sudah lebih dari 70 persen, dan saat ini sedang melaksanakan vaksinasi sasaran anak-anak usia 7 sampai 11 tahun.
Khusus vaksinasi penguat yang dimulai saat ini, kata dia, diprioritaskan bagi lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis dua, meski begitu masyarakat lain yang sudah memenuhi syarat dipersilakan untuk melakukan vaksinasi penguat.
"Kami itu tidak menargetkan (untuk dosis penguat) yang penting dosis satu, dosis dua kita selesaikan dulu, kalau mau ada yang siap divaksin booster, mulai hari ini kami menyediakan layanan itu ya," katanya.Ia menyampaikan vaksinasi penguat dilaksanakan serentak di setiap fasilitas kesehatan pemerintah termasuk Puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan.
Baca juga: Satgas COVID-19 Garut jaring lansia terdampak banjir ikut vaksinasi
Selain itu, kata dia, Pemkab Garut juga menyediakan sentra pelayanan vaksinasi di Pendopo Garut yang bisa melayani vaksinasi anak, kemudian dewasa dosis pertama, dosis kedua, maupun vaksinasi penguat.
"Komandonya di tempat ini, gedung Pendopo, tapi untuk pelaksanaan bisa di mana saja, di berbagai fasilitas kesehatan," katanya.
Ia menambahkan tim vaksinator di lapangan tetap menggenjot vaksinasi bagi dosis pertama yang saat ini capaiannya sudah 85 persen dan dosis kedua baru 40 persen dengan sasaran masyarakat Garut sebanyak 1,9 juta jiwa.
"Sekarang ini nakes-nakes kita kan (banyak) ke lapangan door to door, tapi door to door untuk yang dosis dua ini akan kita percepat," katanya.
Baca juga: Lansia di Garut banyak yang tidak bisa divaksin karena miliki komorbid