Bandung (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara VIII atau PTPN VIII akan merehabilitasi sekitar 1.006,77 hektare lahan kritis yang ada 19 kebun di wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Banten.
"Target pemulihan selanjutnya adalah konservasi sebanyak 402.708 pohon yang berlokasi di 19 kebun dengan total luasan 1.006,77 hektare sampai dengan tahun 2026," kata Direktur PTPN VIII Didik Prasetyo dalam siaran persnya, Kamis.
Didik mengatakan PTPN VIII memliki komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan memperbaiki kerusakan alam dan melindungi seluruh potensi sumber daya alam bagi kelangsungan hidup masyarakat sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan target utama penghijauan, perbaikan ekosistem, revitalisasi das, konservasi untuk resapan air.
Baca juga: PTPN VIII perkuat eksistensi kelapa sawit melalui sertifikasi RSPO
Upaya yang akan dilakukan dengan cara penanaman pohon endemik di daerah lahan kritis, lahan gundul, daerah potensi banjir, kekeringan dan eks areal penebangan liar dengan melaksanakan koordinasi dengan aparat dan sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat untuk penghijauan.
Didik mengatakan Program Rehabilitas Lahan Kritis PT Perkebunan Nusantara VIII menargetkan pelaksanaan penanaman pada tahun 2021 sampai tahun 2022 dan target pemeliharaan dilaksanakan pada tahun 2023 sampai dengan tahun 2026.
Sebagai langkah awal, kata dia, PTPN VIII telah mencanangkan program lahan kritis pada tanggal 11 Maret 2021 di lahan seluas 82,71 hektare dengan jumlah pohon sebanyak 27.862 pohon (populasi 400 pohon/hektare) yang berada di beberapa unit Kebun PTPN VIII sebagai bentuk pencegahan alih fungsi lahan dan bencana alam.
Dengan fokus utama di empat lokasi prioritas yaitu Kebun Gedeh-Mas Kabupaten Bogor, Kebun Kertamanah Kabupaten bandung, Kebun Cikumpay Kabupaten Purwakarta dan Kebun Cisalak Baru Provinsi Banten.
Menurut dia Rehabilitasi Lahan Kritis di Jawa Barat dan Banten merupakan kewajiban kita semua, kunci keberhasilan program ini adalah kolaborasi dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, pihak swasta, organisasi non pemerintah, akademisi, aktivis lingkungan, masyarakat dan pihak lain.
Baca juga: Gutta Percha, pohon berdaun bernilai Rp3,5 juta
"Kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk untuk kesuksesan program ini," kata Didik Prasetyo.
Dalam Program Rehabilitasi Lahan Kritis di Jawa Barat dan Banten ini, PTPN VIII membuka kesempatan berkolaborasi sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bagi perusahaan BUMN maupun swasta untuk turut serta menanam pohon di areal lahan kritis.
Baca juga: Polda Jabar periksa para penguasa lahan soal penyerobotan lahan PTPN VIII