Sebagai langkah awal, kata dia, PTPN VIII telah mencanangkan program lahan kritis pada tanggal 11 Maret 2021 di lahan seluas 82,71 hektare dengan jumlah pohon sebanyak 27.862 pohon (populasi 400 pohon/hektare) yang berada di beberapa unit Kebun PTPN VIII sebagai bentuk pencegahan alih fungsi lahan dan bencana alam.
Dengan fokus utama di empat lokasi prioritas yaitu Kebun Gedeh-Mas Kabupaten Bogor, Kebun Kertamanah Kabupaten bandung, Kebun Cikumpay Kabupaten Purwakarta dan Kebun Cisalak Baru Provinsi Banten.
Menurut dia Rehabilitasi Lahan Kritis di Jawa Barat dan Banten merupakan kewajiban kita semua, kunci keberhasilan program ini adalah kolaborasi dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, pihak swasta, organisasi non pemerintah, akademisi, aktivis lingkungan, masyarakat dan pihak lain.
Baca juga: Gutta Percha, pohon berdaun bernilai Rp3,5 juta
"Kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk untuk kesuksesan program ini," kata Didik Prasetyo.
Dalam Program Rehabilitasi Lahan Kritis di Jawa Barat dan Banten ini, PTPN VIII membuka kesempatan berkolaborasi sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bagi perusahaan BUMN maupun swasta untuk turut serta menanam pohon di areal lahan kritis.
Baca juga: Polda Jabar periksa para penguasa lahan soal penyerobotan lahan PTPN VIII