Bandung (ANTARA) - Direksi Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII untuk berkolaborasi antar BUMN di bidang komersil dan bisnis.
Kolaborasi itu diwujudkan dengan mulai dilakukan kunjungan dua direksi LKBN ANTARA, yakni Direktur Komersil Bisnis dan Teknologi Informasi (Dirkombis-TI) Jaka Sugiyanta dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko (Dirkeu-MR) Nina Kurnia Dewi ke kantor PTPN VIII, yang diterima Direktur PTPN VIII Didik Prasetyo dan Sekretaris Perusahaan PTPN VIII Budhi Herdiyana Tresnadi di Bandung, Jumat.
Baca juga: Pemkab Bandung dan PTPN koordinasi terkait proyek Tol Soreang-Ciwidey
Dirkombis-TI ANTARA Jaka Sugiyanta mengatakan kolaborasi ini merupakan instruksi dari Menteri BUMN, dan LKBN ANTARA telah menggandeng dengan beberapa BUMN lain yang kini dilakukan dengan PTPN VIII untuk optimalisasi aset kedua perusahaan ini.
"ANTARA memiliki aset lahan villa di Puncak seluas sekitar 7.000 meter persegi dan bertetangga dengan lahan PTPN VIII yang telah dikelola sebagai agrowisata. Nah dengan kunjungan ini, kita menawarkan ke PTPN sesama BUMN bisa berkolaborasi mengelolanya. Dan pihak PTPN menyambutnya," kata Jaka.
Menurut Jaka, pengelolaan ini nanti bisa membuka keuntungan bagi kedua belah pihak, karena rencananya di sana (Puncak) juga akan dipakai kegiatan Lembaga Pendidikan Antara (LPA), yang mana bisa membawa peserta LPA ke Puncak untuk melakukan kegiatan pelatihan sekaligus bisa berwisata.
"Bisa saja wisatanya ada tea walk, outbound dan lainnya di lokasi PTPN," ucap dia.
Ia mengatakan, ANTARA akan merenovasi bangunan dan lahannya yang dahulunya sebagai villa Wisma Grafika itu dan diselaraskan dengan yang ada di lokasi agrowisata milik PTPN VIII.
"Selain itu ada hal-hal lain yang bisa menjadi kolaborasi ANTARA dan PTPN, setelah tadi berbincang dengan Direktur PTPN VIII. Nanti (ada) tahap berikutnya," kata Jaka.
Sementara itu, Direktur PTPN VIII Didik Prasetyo menyambut baik ajakan kolaborasi karena yang diajukan Perum LKBN ANTARA, karena sejalan dengan langkah PTPN VIII.