Bandung (ANTARA) - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengembangkan kolaborasi pentaheliks dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menangani potensi radikalisme dan terorisme.
Hal tersebut dilakukan sebagai antisipasi semakin masifnya narasi perbedaan terkait keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Baca juga: Wagub Jabar ajak pelajar dan guru di Garut waspadai paham radikal
"Kami akan menggabungkan inisiatif dari Provinsi Jabar dengan BNPT, sehingga terdapat permodelan, ibaratnya kami ini sudah dan sedang melaksanakan vaksinasi antivirus radikalisme dan terorisme," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menerima kunjungan silaturahim dan dialog kebangsaan BNPT dalam upaya pencegahan paham radikalisme dan terorisme wilayah Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu.
Kehadiran Boy Rafli Amar selaku Kepala BNPT ke Provinsi Jabar menurut Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil memberikan angin segar dalam menangkal isu-isu radikalisme dan terorisme di tanah Pasundan.
"Pak Boy memberikan informasi terkini terhadap situasi keindonesiaan yang berhubungan dengan potensi radikalisme dan terorisme, juga program deradikalisasi dan penanganan terorisme," ujar Kang Emil.