ANTARAJAWABARAT.com,24/11 - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggenjot produksi rumput laut hingga Rp2,3 miliar dari seluruh hasil budidaya sumber daya laut Provinsi Jabar senilai Rp8,6 triliun.
"Jadi kalau dihitung-hitung hasil budidaya rumput laut belum sampai satu persen dari seluruh hasil budidaya laut di Provinsi Jabar," kata Kepala Seksi Produksi Budidaya Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat Dede Hermawan, di Kota Mataram, Rabu.
Dede mengatakan, untuk mencapai target tersebut Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat sedang mencoba untuk membudidayakan rumput laut di Jabar.
Pertimbangan tersebut, kata Dede, karena budidaya rumput laut ini tidak membutuhkan biaya banyak dan bisa menghasilkan pemasukan yang besar, dengan usaha yang tidak terlalu banyak.
"Budidaya ini sangat ekonomis karena si petani rumput laut, hanya tinggal mengikat bibit rumput laut di laut perairan tenang yang sudah dipersiapkan untuk lahan penanaman rumput laut," kata Dede.
Ia mengatakan, keuntungan lain dari budidaya rumput laut ialah masa panennya yang terhitung cepat.
"Sisanya, petani tinggal menunggu waktu hingga 30 hari, tanpa harus menebar pupuk atau apapaun. Petani hanya tinggal menjaga agar rumput laut tidak diserang hama, yaitu ikan Baronang," kata Dede.
Ia mengatakan, pada dasarnya budidaya rumput laut di Jawa Barat sudah ada di kawasan Sukabumi.
Budidaya rumput laut di kawasan Sukabumi ini dibangun dengan modal awal Rp70 juta dan akan dijadikan pilot project, jika berhasil.
Ia menuturkan, jika berhasil maka pihaknya akan membangun empat titik lain untuk dijadikan sebagai tempat budidaya rumput laut di Jabar.
"Kalau Sukabumi berhasil, maka kami akan membangun di empat titik diantaranya Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, dan Ciamis.
Namun, kata Dede, masyarakat Jabar yang tinggal di pinggir pantai, belum punya kesadaran penuh untuk menanam rumput laut karena jika dilihat dari segi ekonomi, masih belum menguntungkan.
Oleh karena itu, Diskanlut Jawa Barat tengah berhitung berapa keuntungan persis yang bisa dicapai untuk petani rumput laut.
"Jadi asumsinya begini, 10 hektare ada sekitar 50 unit longline rumput laut, dengan luas satu unit, 50 meter dikali 50 meter. Dalam satu bulan bisa menghasilkan tiga hingga empat ton rumput laut basah," kata Dede.
Ia menuturkan, apabila dihitung kering hanya 600 hingga 800 kilogram sementara harga satu kilogram rumput laut hanya bisa dijual seharga Rp8 ribu.
"Jika ingin hasil yang lebih ekonomis. Warga harus diajarkan bagaimana mengolah rumput laut pasca panen. Sehingga mendapat penghasilan lebih," kata Dede. ***5***
Ajat S
JABAR GENJOT PRODUKSI RUMPUT LAUT RP2,3 MILIAR
Kamis, 24 November 2011 8:13 WIB