Bukan jago kandang
Fakta ini membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Jawa Barat bukan jago kandang.
Baca juga: Kemenangan di Papua bukti Jabar bukan "jago kandang", kata Ridwan Kamil
"Beli tomat ke Ujung Pandang, Jawa Barat bukan jago kandang," kata Ridwan saat mengunjungi Papua untuk menyemangati atlet-atlet Jawa Barat pertengahan November lalu.
Dia bahagia menjadi bagian sejarah Papua karena baru pertama kali PON digelar di provinsi ini. Ridwa menilai sukses Jawa Barat dalam PON Papua menjadi sejarah bangsa mengingat pertama kalinya PON digelar pada masa pandemi COVID-19.
"Ini peristiwa bersejarah, pertama kali PON diselenggarakan di tanah Papua dan berlangsung di masa COVID-19, khususnya ketika bangsa Indonesia setelah melewati gelombang kedua pandemi,” kata Ridwan.
Dia menilai hasil ini merupakan buah perjuangan dan kerja keras luar biasa para atlet, pelatih, tim, dan keluarga, selain menjadi buah kerja keras, ketekunan, dan kedisiplinan serta kerja sama seluruh pemangku kepentingan olahraga di Jawa Barat.
Prestasi Kontingen Jawa Barat di PON XX Papua 2021 tidak hanya soal perolehan medali namun juga rekor-rekor PON dan Asia yang berhasil dipecahkan atlet-atlet Jawa Barat, termasuk lima pelari daerah ini yang memecahkan tiga rekor sekaligus.
Rekor pertama dicatat oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak pada lari gawang 400 meter. Peraih medali perak Sea Games itu mencatat waktu tercepat 51,33 detik dan ini menjadi rekor baru PON yang sebelumnya dipegang pelari Nusa Tenggara Barat Andrian dengan waktu 51.83 detik pada PON 2016.
Spektrum - 2021 tahun gemilang untuk olahraga Jawa Barat
Senin, 27 Desember 2021 16:54 WIB