Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat, seiring investor yang beralih ke aset yang lebih berisiko.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 66 poin atau 0,46 persen ke posisi Rp14.224 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.290 per dolar AS.
"Ada penguatan dominan sejak kemarin. Kalau saya melihatnya ini ada efek dari pergerakan dolar AS yang turun tajam setelah ada pernyataan dari salah satu senator AS yang tidak mendukung pemberian stimulus sebesar 1,75 triliun dolar AS," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat seiring optimisme investor terhadap ekonomi global
Atas penolakan tersebut, lanjut Nikolas, investor melakukan pergantian aset ke arah yang lebih berisiko dibandingkan dolar AS sehingga memberikan tekanan pada dolar AS dan mendukung rupiah.
"Jelang Natal hari Sabtu ini, dari lokal belum ada perkembangan isu apa-apa. Hanya ada kekhawatiran terhadap penyebaran Omicron yang perlu diwaspadai dapat menahan penguatan rupiah," ujar Nikolas.