Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah tertekan sentimen kenaikan suku bunga acuan sejumlah bank sentral global.
IHSG ditutup melemah 54,82 poin atau 0,83 persen ke posisi 6.547,11. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,24 poin atau 0,77 persen ke posisi 932,17.
Baca juga: IHSG BEI turun seiring kekhawatiran adanya pengetatan akibat Omicron
"Terkoreksinya bursa Wall Street di akhir minggu lalu akibat tekanan dari kemungkinan kenaikan suku bunga acuan beberapa negara secara global akibat inflasi naik, terkoreksinya beberapa komoditas seperti timah, batu bara serta aksi jual bersih investor asing, menjadi katalis negatif," tulis Tim Riset Ajaib Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin.
Pekan lalu, The Fed mengatakan akan mempercepat pengurangan stimulus pembelian obligasi untuk mengakhiri program pada Maret, sementara bank sentral Inggris juga mengejutkan pasar dengan menjadi bank sentral global besar pertama yang menaikkan suku bunga.
Sedangkan China memangkas suku bunga acuan pinjaman (LPR) untuk pertama kalinya dalam 20 bulan, dalam upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang melambat.