"Ketentuannya antara lain, memiliki fasilitas zona komoditi, penunjang lain seperti ruang laktasi, pengelolaan kebersihan dan keamanan serta manajemen pengelolaan yang sesuai standar," sambungnya.
Ke depan, Dedie juga berharap semua pasar di Kota Bogor memiliki standar yang sama, sehingga kualitas dan kenyamanan masyarakat bisa bertambah saat berkunjung ke pasar rakyat yang ada di Kota Bogor.
Baca juga: Kota Bogor siaga terapkan ganjil genap Jelang Natal dan Tahun Baru
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya Muzakkir menambahkan Pasar Gunung Batu memang melewati serangkaian proses panjang dan tak mudah untuk mendapatkannya.
"Kita akan tetap mengupayakan agar semua pasar di Kota Bogor bisa memiliki SNI. Memang standar untuk mendapatkan SNI itu agak berat, tapi itu tantangan kita. Namun dengan pengalaman, kita jadi tahu apa yang harus kita siapkan," katanya.
Muzakkir optimistis sertifikasi itu menjadi pemicu semangat untuk pembenahan pasar rakyat di Kota Bogor. Termasuk upaya revitalisasi-revitalisasi yang akan dilakukan secara merata yang juga menjadi syarat sertifikasi SNI untuk pasar rakyat.
"Karena revitalisasi itu mengikuti aturan SNI. Seperti harus adanya ruang menyusui atau laktasi, dan akses pasar yang ramah untuk disabilitas. Juga SOP untuk keamanan dan kebersihan lainnya," jelasnya.