Bandung (ANTARA) - Gelaran Gempita Budaya (Gelar Muhibah Pikat Amerta Budaya) Jawa Barat-Yogyakarta menampilkan momen bersejarah, yakni Tarian Bedhaya Sapta dan Beksan Menak Kakung Umarmaya-Umarmadi untuk kali pertama dipentaskan di luar keraton.
Acara yang digelar di pelataran Jalan Diponegoro (Depan Gedung Sate) tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Seluruh pengisi acara hingga tamu VIP telah menjalani swab test antigen dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Pesan Sultan HB X untuk Ridwan Kamil: Buat kebijakan sesuai harapan rakyat
“Tari Bedhaya Sapta itu ternyata adalah tarian yang diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang inspirasinya dari babad Pasundan. Konon katanya ditemukan justru di Gedung Sate pada tahun 1970-an dan kitabnya itu dijadikan inspirasi,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Rabu.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil menjelaskan, pada zaman dulu, Sultan Agung memerintahkan prajuritnya untuk membuat batas wilayah antara Jawa dan Sunda. Pada perjalanannya, jatuh hati kepada orang Sunda dan menikah.
“Sultan Agung mengirim utusan ke Tanah Sunda untuk membuat batas wilayah. Dalam perjalanannya jatuh cinta dan menikah dengan orang Sunda,” katanya.
Tarian Bedhaya Sapta pertama kalinya tampil di luar Keraton Yogyakarta
Rabu, 8 Desember 2021 16:20 WIB