New York (ANTARA) - Harga minyak mentah beragam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah menghapus kenaikan besar awal sesi di tengah semakin bertambahnya kekhawatiran bahwa meningkatnya kasus virus corona dan varian baru dapat mengurangi permintaan minyak global.
Minyak mentah berjangka Brent menguat 21 sen atau 0,3 persen, menjadi menetap di 69,88 dolar AS per barel. Sedangkan, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir 24 sen atau 0,4 persen lebih rendah menjadi 66,26 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik di sesi Asia setelah OPEC+ akan tinjau penambahan pasokan
Harga minyak naik lebih dari dua dolar AS per barel pada awal perdagangan setelah kelompok produsen OPEC+ mengatakan dapat meninjau kebijakannya untuk menaikkan produksi dalam waktu singkat jika meningkatnya jumlah penguncian pandemi menghambat permintaan.
Kedua harga acuan turun selama enam minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak November 2018, dan keduanya tetap berada di wilayah oversold secara teknikal buat hari keenam berturut-turut untuk pertama kalinya sejak September 2020.
"Banyak tempat yang harus disalahkan atas kemunduran besar dalam energi," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York, mencatat kasus virus corona meningkat, laporan pekerjaan AS mengecewakan dan OPEC+ terjebak dengan rencananya untuk meningkatkan produksi pada Januari.