"Data ketenagakerjaan yang membaik ditambah kenaikan inflasi yang melebihi target 2 persen, mendukung pertimbangan percepatan pengetatan moneter di AS," ujar Ariston.
Baca juga: Kurs Rupiah ditutup melemah dibayangi percepatan tapering The Fed
Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga mengkhawatirkan varian COVID-19 baru Omicron yang bisa menjadi pencetus gelombang pandemi baru.
"Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti rupiah," kata Ariston.
Sementara itu jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (2/12) kemarin mencapai 311 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 10 kasus sehingga totalnya mencapai 143.850 kasus.
Kurs Rupiah jelang akhir pekan diprediksi masih melemah
Jumat, 3 Desember 2021 10:27 WIB