Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) memproyeksikan program konversi elpiji ke kompor listrik untuk 30 juta penerima manfaat selama empat tahun dapat menghemat pengeluaran negara sebesar Rp27,3 triliun.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan angka penghematan itu berasal dari penghematan impor elpiji sebesar Rp25,9 triliun dan penghematan subsidi sebesar Rp1,4 triliun.
"Selain menyelamatkan defisit transaksi berjalan, implementasi konversi kompor elpiji ke kompor induksi juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendorong program-program transisi energi," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Dukung transisi energi, PLN optimistis PLTA Asahan III beroperasi pada 2024
Bob optimistis program konversi elpiji ke kompor listrik bisa terlaksana mengingat Indonesia memiliki sejarah kesuksesan dalam program konversi minyak tanah ke elpiji beberapa waktu lalu.
Dalam konversi minyak tanah ke elpiji pemerintah menerbitkan beleid setingkat Peraturan Presiden atau Perpres sebagai landasan hukum.
"Kita harus luncurkan Perpres ini (untuk konversi kompor induksi) setelah itu baru kita bangun bersama-sama. Ini kepentingan bangsa, bukan kepentingan PLN ataupun Pertamina," kata Bob.
Kendati memerlukan komitmen bersama dalam implementasi konversi kompor elpiji ke kompor listrik, PLN telah berinisiatif mengkampanyekan penggunaannya.