ANTARAJAWABARAT.com, 20/9 - Menteri Koperasi dan UMKM Syarief Hasan dan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) meresmikan program baru Magister Integrated Microfinance Management (M.IMM) Fakultas Ekonomi Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Bandung, Senin.
Program magister manajemen ini merupakan kerjasama antara Unpad dengan The Leiden Ethnosystems and Development Programme (LEAD) Leiden University, Belanda.
Dalam peresmian tersebut hadir pula perwakilan dari Leiden University, yaitu L.J.Slikkerveer sebagai IMM Project Leader dan Vredevoogd sebagai senior IMM Project Adviser.
Dekan Fakultas Ekonomi Unpad, Ernie Tisnawati Sule mengatakan, Program IMM pada program magister manajemen Fakultas Ekonomi Unpad diakui secara internasional sebagai program pertama di dunia.
"Ini bukan hanya yang pertama di Indonesia atau di Asia, melainkan yang pertama di dunia, sehingga diharapkan lulusan program ini bisa menjadi perintis dalam perkembangan keuangan mikro terintegrasi di Indonesia serta bagian dunia lainnya," kata Erni saat ditemui seusai peresmian.
Erni menuturkan, program yang saat ini tengah menarik perhatian United Nations Capital Development Fund (UNCDF) atau sebuah badan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini akan dimulai pada 2012 mendatang.
"Program baru ini merupakan kelas internasional. Para lulusannya akan mendapat gelar Master of Integrated Microfinance Management (M.IMM-red) dari Universitas Padjadjaran dan Sertifikat Internasional IMM," katanya.
Lama studi program baru ini yaitu selama 12 bulan atau satu tahun masa studi. "Program ini merupakan respon terhadap meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan manajer yang mampu mengelola lembaga keuangan mikro yang terintegrasi dengan institusi kesehatan, pendidikan, sosial dan komunikasi, agar dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia," katanya.
Program ini menerapkan metode pengajaran baru dengan 6 modul pengajaran, penelitian lapangan atau training yang akan disupervisi selama 3 bulan, dan penulisan tesis.
"Selain itu, mahasiswa juga akan diperkaya dengan sejumlah lokakarya, presentasi, diskusi kelompok, dan karyawisata," lanjutnya.
Erni menambahkan, tujuan dibukanya program baru ini juga untuk melatih kader baru dalam manajemen integrasi keuangan mikro yang akan memimpin perwakilan pemerintah, LSM, serta organisasi untuk memberi pelayanan berbasis masyarakat.
"Selain itu, tujuan adanya program ini juga untuk memberi keahlian profesional untuk mengelola pelayanan keuangan terintegrasi, sosial, medikal, pendidikan, dan komunikasi," kata Ernie.
Dalam peresmian itu, perwakilan dari Leiden University juga menyampaikan kuliah umum singkat tentang "IMM: Menuju Kader Baru Keuangan Mikro Manajer Terpadu Pengentasan Kemiskinan Berkelanjutan dan Pemberdayaan Perempuan di Indonesia" dan tentang kerjasama internasional antara Unpad dengan Leiden University.
The Leiden Ethnosystem and Development Programme (LEAD) merupakan sebuah program inter-disiplin fakultas di universitas Leiden. Saat ini program tersebut sudah mendapat dukungan dari anggota 'International Consortium for Integrated Microfinance Management (CIMM).
Pendirian program ini juga mendapat dukungan finansial dari Kementerian Perekonomian Belanda.
-achie-
