Garut (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan banjir bandang yang melanda Kecamatan Sukawening dan Karangtengah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena diduga adanya lahan resapan air yang terganggu dan perlu perhatian agar tidak lagi banjir.
"Sekarang curah hujan ekstrem, tetapi kalau memang jalur airnya tidak terganggu, resapan air di hulu tidak terganggu, maka kemungkinan tidak akan terjadilah semacam ini (banjir)," kata Uu saat meninjau daerah dilanda banjir bandang di Kecamatan Sukawening, Garut, Ahad.
Ia menuturkan daerah itu bukan kawasan rawan banjir, pengakuan warga yang sudah berusia 46 tahun, belum pernah terjadi banjir bandang sebesar itu.
Menurut dia, adanya banjir bandang di Garut itu bisa jadi karena adanya alih fungsi lahan hutan sehingga memicu bencana alam di daerah itu.
Baca juga: Wagub Jabar minta bupati dan wali kota siapkan dana anggaran bencana alam
"Karena memang awalnya tidak ada terjadi seperti ini, tetapi ada alih fungsi, tetapi sebenarnya alih fungsi ini ada yang legal juga," katanya.
Ia menambahkan beberapa daerah lain dilaporkan, salah satu penyebab banjir karena di hulu sungai dijadikan tempat wisata yang membangun sarana prasarana sehingga mengganggu resapan air.
"Maka ini pun akan kami evaluasi untuk disampaikan kepada pemerintah pusat, karena itu adalah keputusan Pemerintah Pusat," katanya.
Wagub Jabar: Banjir bandang di Garut karena diduga resapan air terganggu
Minggu, 28 November 2021 21:16 WIB