ANTARAJAWABARAT.com, 1/9 - Jalur Nagreg padat luar biasa sehari setelah lebaran dengan ekor kemacetan hingga ke Jalan Baru Cicalengka kawasan Parakanmuncang dan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis.
Kepadatan luar biasa diakibatkan volume kendaraan warga yang melakukan aktivitas silaturahim, wisata dan juga arus balik Lebaran 2011 meningkat signifikan.
"Jalur Nagreg padat, terutama jalur ke awah Garut. Khusus kendaraan dari arah Garut diarahkan menggunakan jalur alternatif Cijapati, namun secara selektif untuk kendaraan yang kondisinya prima," kata Kabag Ops Polres Bandung Kompol Herman di Nagreg.
Kepadatan di jalur selatan yakni Nagreg - Limbangan - Tasikalaya terjadi di kawasan Limbangan, di mana terdapat banyak persimpangan dan aktivitas terminal di kota kecamatan di jalur selatan itu.
Volume kendaraan yang luar biasa dari arah barat yang didominasi arus kendaraan warga yang bersilaturahim dengan dari arah timur yakni kendaraan silaturahmi dan arus balik mengakibatkan tersendat di kawasan rawan macet di Limbangan itu.
"Kendaraan yang menuju obyek wisata Garut dan Pangandaran meningkat signifikan, demikian juga yang menggunakan sepeda motor. Kepadatan terjadi hingga kawasan Nagreg. Kami coba dengan memberlakukan sistem tutup buka," katanya.
Pengendara yang bergerak menuju arah selatan harus bersabar, bahkan jarak Cileunyi - Limbangan saja ditempuh dalam waktu tiga jam, akibat ketersendatan di kawasan itu.
Kondisi kemacetan itu diperparah dengan masih kurang disiplinnya pengendara yang menggunakan jalur itu yang menyerobot antrean kendaraan yang ada di depannya sehingga menghambat kendaraan dari arah berlawanan.
"Arus balik sudah mulai meningkat pada hari kedua Lebaran ini, jelas hal itu meningkatkan kepadatan di jalur selatan," katanya.
Bahkan ketersendatan juga terjadi di kawasan Cikaledong , yang merupakan jalur yang mengarah ke jalur Lingkar Nagreg. Para pengendara harus mengantre untuk bisa masuk jalur Lingkar Nagreg yang melebar dengan tiga jalur arus lalu lintas.
Sementara itu kemacetan terjadi di jalur Nagreg - Kadungora - Leles, sehingga diberlakukan sistem satu jalur atau "one way". Arus kendaraan dari arah Barat mengantre melalui tanjakan Leuweungtiis dan Kadungora.
Penyebab ketersendatan di kawasan itu antara lain karena aktivitas pasar Kadungora yang meningkat serta persimpangan di kawasan Leles menuju jalan alternatif Limbangan.
"Petugas di lapangan terus dioptimalkan, baik di jalur Nagreg lama maupun di jalur Lingkar Nagreg. Volume kendaraan saat ini memang luar biasa," kata Herman.
Sementara itu arus lalu lintas dari arah Garut dialirkan melalui jalur alternatif Cijapati yakni Kadungora - Cijapati - Cikancung - Cicalengka. Untuk mengurangi kepadatan di Nagreg dari Cicalengka juga diarahkan ke kawasan Majalaya - Ciparay - Baleendah dan Tol Buah Batu.
"Jalur Cijapati khusus untuk kendaraan dari arah Garut, dari arah Bandung tidak diarahkan ke sana tapi tetap lewat Nagreg untuk menghindari kemacetan di tanjakan Cijapati," kata Herman.
Penggunaan jalur Cijapati dilakukan karena darurat untuk menghindari kepadatan total di kawasan Nagreg, dimana ujung kemacetan sudah mencapai Jalan Baru Cicalengka.
"Arus wisata ke arah Garut juga meningkat signifikan, berbaur dengan arus kendaraan warga yang bersilaturahim dan arus balik. Diprediksi Jumat besok kepadatan masih akan terjadi di Nagreg," katanya.
Arus balik lebaran diprediksi mulai mengalir pada Kamis, dan diprediksi akan meningkat pada Jumat, Sabtu dan Minggu lusa.
"Yang pulang Kamis, rata-rata mereka menginginkan jalur masih lancar dan menghindari kemacetan di kawasan Nagreg, namun ternyata arus wisata di sini meningkat juga di jalur ini," kata Kabag Ops Polres Bandung menambahkan.
-syarif-
NAGREG MACET JALUR GARUT DIARAHKAN LEWAT CIJAPATI
Kamis, 1 September 2011 17:15 WIB