"Saya sudah bertemu dengan Kepala BRIN dengan pak Rektor IPB, saya menekakan pentingnya kajian bersama. Jadi ini masih berproses, harus ada kajian bersama BRIN dan IPB, kata Bima Arya saat diwawancara di sela meninjau pembangunan Masjid Agung Bogor, Sabtu.
Menurut Bima, langkah selanjutnya mengenai rencana pembukaan wisata edukasi Glow akan dilakukan setelah pencocokan data atas temuan-temuan kedua belah pihak selesai dilaksanakan.
Artinya, kata Bima, masih ada proses kajian secara menyeluruh terhadap wisata edukasi Glow yang selama ini mendapat pro kontra karena akan menyuguhkan lampu led di malam hari di lokasi konservasi tumbuhan dan hewan itu.
Sebelumnya, kajian cepat tim peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University diketahui menjadi salah satu dasar pertimbangan Bima Arya dalam surat pernyataan sikap yang mendukung poin-poin penolakan para budayawan Jawa Barat terhadap Wisata Glow.
Di dalamnya, memuat data dalam kajian ini menunjukkan bahwa kegiatan Glow berpotensi memberikan dampak bagi ekosistem, tidak hanya KRB tetapi juga di lingkungan luar KRB dan Kota Bogor pada umumnya.
Juga aspirasi budayawan yang ingin mempertahankan KRB memperhatikan karakter dan identitas Kota Bogor sebagai Kota Pusaka yang tidak saja menjaga kelestarian alam tetapi juga warisan budaya.
"Akan diatur lagi untuk mencocokkan temuan-temuan yang ada gitu. Baru setelah itu kita sepakati langkah berikutnya apa. Jadi masih ada proses kajian menyeluruh," katanya.
Bima pun mengatakan telah bersama-sama peneliti IPB memasuki area Glow untuk bertemu dan berkoordinasi dengan BRIN untuk agar keduanya bisa melaksanakan kajian bersama.
Bima pun mengatakan telah bersama-sama peneliti IPB memasuki area Glow untuk bertemu dan berkoordinasi dengan BRIN untuk agar keduanya bisa melaksanakan kajian bersama.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University sebelumnya menunggu arahan rektorat dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto untuk dapat menyampaikan kajian cepat mengenai Wisata edukasi Glow yang digagas PT Mitra Natura Raya (MRN) kepada pihak terkait dan publik.
Hal itu diungkapkan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Ernan Rustiadi kepada Antara.
Selain itu, para peneliti pun mengaku terbatas akses untuk melakukan kajian mendalam mengenai wisata Glow.
Namun untuk hasil kajian cepat telah disampaikan kepada Rektor IPB Arif Satria dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
"Lalu mungkin yang bisa kami sampaikan lagi bahwa ini sifatnya berupa kajian cepat, karena keterbatasan waktu dan juga karena memang kami masih terbatas untuk melakukan kajian mendalam," ujar Ernan.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Rektor IPB Arif Satria menyatakan benar pihak peneliti dari kampusnya telah diminta Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan kajian mengenai Wisata Glow tersebut.
"Kami memang diminta pak Wali Kota Bogor, dan hasilnya sudah kami sampaikan ke pak wali," katanya.
Baca juga: LPPM IPB dan kajian Wisata Glow
Baca juga: Wali Kota Bogor keluarkan pernyataan sikap soal penolakan wisata Glow Kebun Raya
.