Indramayu (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM) di salah satu SMP, setelah tiga siswa dan dua guru dinyatakan positif COVID-19.
"PTM kami hentikan dahulu selama dua minggu, karena ditemukan kasus COVID-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Boni Koswara di Indramayu, Sabtu.
Deden mengatakan penghentian sementara PTM di salah satu SMP di Kabupaten Indramayu, dikarenakan adanya guru dan siswa yang terpapar COVID-19.
Menurut Deden, ditemukannya kasus COVID-19 di sekolah itu, setelah salah satu guru melakukan tes antigen dan dinyatakan positif.
Kemudian, dilakukan pelacakan kepada kontak erat, dengan dilakukan tes antigen, setelah keluar, hasilnya satu orang guru dan tiga siswa terpapar COVID-19.
"Dari pelacakan terhadap kontak erat, ada empat orang yang dinyatakan positif COVID-19," tuturnya.
Deden melanjutkan, untuk saat ini pembelajaran dilakukan secara daring kembali, dan kemudian setelah dua minggu bisa melakukan PTM.
Ia menambahkan dari empat orang yang dinyatakan positif COVID-19, mereka menjalani isolasi mandiri, sedangkan satu orang lainnya dilakukan perawatan di rumah sakit.
"Yang empat menjalani isolasi mandiri dan satu menjalani perawatan," katanya.
Baca juga: Satgas Indramayu sempat hentikan PTM setelah ada guru terpapar COVID-19
Baca juga: Indramayu kejar capaian vaksinasi COVID-19, ini tujuannya
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 bagi lansia Indramayu baru 17 persen