Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan rangkaian gerbong atau Electric Multiple Unit (EMU) kereta cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan desain muatan lokal berupa Komodo dan Batik
"Desain EMU yang digunakan pada kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki muatan lokal," kata Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dalam pernyataan di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan desain eksterior EMU untuk proyek transportasi massal modern ini nantinya memiliki warna merah dan silver dengan bentuk luar yang menggunakan motif corak segitiga serta merepresentasikan sisik Komodo.
Kemudian, warna merah yang juga mengambil inspirasi dari Merah Putih, bendera kebangsaan Indonesia, pada dinding samping dan bagian depan yang bergerak saat kereta melaju, akan mengingatkan pada bendera yang berkibar serta memupuk rasa bangga.
Muatan lokal lain yang diangkat adalah Batik Mega Mendung yang dapat dilihat pada panel di kursi penumpang yang ada di setiap kelasnya. Batik ini merupakan motif khas area Jawa Barat yang menjadi rute utama kereta cepat Jakarta-Bandung.
Menurut rencana, kereta cepat akan menggunakan EMU yang telah diproduksi sejak akhir Mei 2021 dan memiliki teknologi canggih dan modern. EMU dengan tipe CR400AF didesain dengan penggunaan energi yang rendah sehingga sangat ramah lingkungan dan mempunyai fitur keselamatan terbaru.
Dengan bantuan dari Operation Command Center (OCC), EMU ini juga dihubungkan dengan peralatan pemantau bahaya akibat gejala alam, diantaranya curah hujan tinggi, angin kencang, gempa bumi, serta obyek asing dan tahan api.
"Kereta yang digunakan lebih cepat dari kereta konvensional yang sudah ada, lebih modern. Termasuk dilengkapi dengan monitoring system di dalam kabinnya, seperti monitoring pantograf, suhu ruangan, tegangan dan arus listrik, status pintu di tiap kereta dan lain sebagainya. Selain itu Material EMU dibuat fire resistance atau tahan api menyesuaikan standard yang ada," katanya.
Dwiyana juga menjelaskan EMU untuk kereta cepat dirancang mampu meminimalisir getaran dan kebisingan sehingga penumpang dapat merasakan pengalaman menaiki kereta yang dapat melaju hingga kecepatan operasi 350 kilometer per jam dengan nyaman (kecepatan desain 400 kilometer per jam).
"Kebisingan dan getaran EMU yang digunakan untuk rangkaian kereta cepat berada di level yang paling rendah atau minimum," kata Dwiyana.
Salah satu alasan kenyamanan adalah adanya adopsi dari teknologi canggih Bogie yang menggunakan sistem suspensi primer dengan cylindrical helical spring dan suspensi sekunder yang menggunakan air spring serta dilengkapi dengan peredam. Comfort index beserta Stability index juga dipantau dengan sangat ketat.
Kecanggihan EMU ini juga dapat ditemukan pada sistem pengoperasian unit serupa yang sudah menggunakan teknologi ATP (Automatic Train Protection) sesuai dengan standar yang disyaratkan. Sistem ini sudah terbukti mampu menunjang keselamatan dan diakui oleh industri kereta cepat dunia.
Dwiyana menambahkan rangkaian kereta cepat ini akan dibagi menjadi beberapa kelas, mulai dari VIP Class, First Class, hingga Second Class dengan jarak tempat duduk yang nyaman.
Selain itu, terdapat pula Dining Car, fasilitas untuk difabel, charging port, sampai luggage storage yang bisa digunakan untuk menyimpan bagasi dan juga sepeda lipat yang membuat kenyamanan penumpang.
Selain itu, EMU untuk proyek kereta cepat juga didesain ramah untuk para penyandang disabilitas karena akan memiliki tempat penyimpanan kursi roda, toilet disabilitas hingga tempat duduk khusus disabilitas.
Rencananya, akan disiapkan 11 rangkaian kereta untuk melayani penumpang yang ingin menikmati kecanggihan kereta cepat. Saat ini, rangkaian kereta api cepat tersebut masih dalam tahap produksi dan direncanakan tiba di Indonesia pada Juni 2022.
Rangkaian kereta untuk proyek kereta cepat sudah memasuki tahap produksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang yang berada di Qingdao, Tiongkok dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi internasional ISO 9001.
Dwiyana juga menambahkan adanya penyiapan sumber daya manusia untuk Operasi Maintenance sebagai bentuk persiapan dalam Tahapan Operation Maintenance Readiness, termasuk persiapan regulasi, SOP dan Peraturan Menteri dengan Kementerian Perhubungan.
Percepatan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terus dilakukan untuk mengejar target operasional di akhir tahun 2022.
Baca juga: PT KCIC percepat konstruksi kereta cepat dengan "Tunnel Boring Machine"
Baca juga: Guru Besar FE Unpad: Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bakal pacu ekspansi bisnis
KCIC gunakan desain komodo dan batik pada rangkaian gerbong keretanya
Senin, 1 November 2021 18:41 WIB