Lazisku KB PII berbagi di Pesantren Daarul Hijrah Bogor

Kota Bogor (ANTARA) - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Kemandirian Umat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) menggelar program berbagi 'tuk sesama (BTS) paket makanan di Pesantren Daarul Hijrah, di Desa Susukan, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Wasekjen Pimpinan Pusat KB PII Toha Al Mansur di Bogor, Sabtu, menyampaikan bahwa program berbagi tersebut dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional pada Jumat 22 Oktober 2021.

Disebutkan bahwa program berbagi tersebut dikoordinasi oleh Penanggung Jawab Program BTS LAZISKU KBPII Didi Mardiono.

Lazisku KB PII sejak beberapa waktu lalu kerap mengadakan program berbagi pada tiap Jumat dan menyalurkan bantuan dari berbagai donatur.

Menko PMK Muhadjir Effendy juga mendukung program Lazisku KB PII ini dengan menjadi donatur pribadi pada kegiatan berbagi pada Jumat (1/10) lalu.

Sementara itu Didi Mardiono mengatakan Pondok Pesantren Daarul Hijrah yang berdiri sejak 2018 dan memiliki 108 santri merujuk pada kurikulum Pondok Pesantren Gontor, menggunakan tiga bahasa pengantar, Indonesia, Arab dan Inggris.

"Dalam keseharian santri menggunakan bahasa Arab," kata Didi usai berbincang dan mengenalkan Lazisku KB PII kepada pengasuh pesantren, Ustaz Jamal dan Ustaz Murtado.

Daarul Hijrah menyelenggarakan pendidikan jenjang madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah.

"Pesantren baru meluluskan angkatan pertama," kata Didi.

Pesantren ini memiliki keunikan seperti dana pesantren berasal dari sumbangan sukarela para murid pendiri pesantren, lalu ada celengan sehari seribu rupiah (one day one thousand) yang dibagikan ke masyarakat sekitar tiap pekan, dan pengelolaan dana dari keuntungan usaha kantin.

Lazisku KB PII juga menawarkan kerja sama dengan pesantren menjadi jejaring terkait program beasiswa santri dan perekrutan relawan.

Baca juga: Bupati Bogor ajak santri aktif tangkal ideologi menyimpang

Baca juga: Pemkab Bogor bagikan hadiah lomba di Hari Santri Nasional 2021

Baca juga: DPRD Bogor ingin adopsi pola ponpes untuk pendidikan reguler